RSS

batikkah ini?


Alhamdulillah ya!! akhirnya kerja kerasku banting tulang, hari demi hari, tahun demi tahun terwujud juga (hah...,tenan ye?) heran to cah? iki batik apa duduk? aku juga ndak tau. Aneh? bener...  strange? of course... , yo wes laah pokoke dadi....:D


ini ceritaku... Apa ceritamu?


De Kobochan
Tak terasa enam tahun berlalu begitu cepat. Masa dimana aku masih ingusan, merasa tak bersalah atas segala tindakan yang aku laukan. Kini semua purna sudah. Aku harus berjalan menyusuri sebuah gurun ilmu dengan tertatih tatih untuk mencari kebenaran agar aku lebih dewasa.
Masa SMP ku telah tiba, dengan terpaksa harus kulalui masa penjajakan dan pengenalan sekolah. Yah MOS ( Masa Orang Struk) eh keceplosan…maksudku Masa Orientasi Siswa yang membuatku pusing. Lebih pusing dari rumus matematika. Harus membawa ini, itulah, mencari tanda tangan yang tidak masuk akal.
Alhamdulillah…..benar – benar bersyukur, hari pertama alat  tulisku banyak yang new entah itu newilih, newolong, atau newaplok punya kakakku yang baik hati, mbeneh, cantik, tidak pernah marah – marah. Astagfirullah, apa yang telah aku katakan, maafkan aku ya Allah aku telah melontarkan suatu fitnah yang pedih. Aku tidak berkata jujur. Kakakku itu suka marah – marah  + ngomel, cantik? Masa? Mungkin masih cantik aku (kepedean :P). namun di masa SMP ini aku menemukan sebuah arti persahabatan.
_ _ _
Hiruk – pikuk manusia, sudah terdengar disana – sini. Ku hentikan mengayuh sepedaku dan masuk gerbang sekolah tercinta. Ku parkir sepedaku dengan hati – hati supaya tidak ambruk. Dengan semangat 45 (kayak pejuang kemerdekaan aja) kulangkahkan kaki menuju koridor – koridor sekolah menuju kelas yang baru. Ku lihat bangku kedua dari depan. Ada seorang anak disana, seorang perempuan yang can…Aagght….aku bingung mengatakannya. Dia berbeda dengan perempuan – perempuan di kelasku yang lain. Bagaimana tidak?? Rambutnya terurai acak – acakan dan sekilas sikapnya sangat tomboy, kesan pertama ia tampak seperti To Ming Se (bener ndak ya namanya?). tapi dia sepertinya pribadi yang menarik, rajin, dan mungkin kalau aku dekat dengannya aku akan merasa nyaman. Karena kulihat bangku disana – sini sudah penuh. Kuberanikan diri untuk duduk bersamanya
“ Salam kenal, namaku Sirria Panah Alam.” Kataku sambil mengulurkan tangan.
“ Nadiya Putri Hasibuan.” Dia pun manjabat tanganku.
“ Boleh aku duduk bersamamu?” tanyaku to the point.
“ Boleh silahkan.” Jawabnya sambil tersenyum.

_ _ _
Sejak itu Nadiya dan aku adalah teman akrab bisa dibilang bersahabat. Kami bercanda, berkelompok bersama, selau bebagi cerita besama. Hal inilah yang menjadikan kami sangat akrab dan tau kepribadian masing – masing. Walaupun rambutnya acak – acakan seperti gorilla + serigala tetapi ternyata hatinnya selembut sutra. Aku menyukai ia seperti itu karena ia menjadi dirinya sendiri tak meniru gaya orang lain. Satu hal lagi yang bebeda dari Nadiya. Ia tidak suka di foto. Padahal jika ia terlihat rapi sedikit oh bukan sedikiiiiiiiit saja, maka ia akan terlihat sangaaaaaaaaaat cantik. (aduh Nad, hati – hati pegangan yang kuat kalau ndak genteng rumahmu bisa pecah, heheheJ)
_ _ _
Dua bulan berlalu….
               Teman – teman berbondong – bondong menuju lab TIK, seperti terjadi kebakaran atau ada banteng ngamuk saja. Entahlah, sudah menjadi kebiasaan teman – teman masuk pintu berdesak – desakan. Seperti mau masuk bus kota saja. Aku yakin nantinya pasti kalian akan dapet komputer, kenapa musti berebut? Budayakan antri saudara - saudara sebangsa dan setanah air tatkala melakukan apa saja agar Indonesia telah sampailah kepada  pintu gerbang kedisiplinan
               Tak terasa, detik demi detik berlalu menitpun telah berganti dengan jam. Pelajaran TIK pun usai. Kami keluar memakai sepatu masing – masing. Namun kelihatnnya ada seorang anak yang terlihat kebingungan. Aku dan Nadiya mencoba menguntip sedikit lagu Peterpan, “Ada apa denganmu?”. Setelah usut punya usut ternyata, sepatunya yang sebelah hilang. Sayangnya kelompoknya yang di kelas kami dijuluki genk popular (anak – anak PTE yang beken) telah meninggalkannya. Dengan hati iba, aku dan Nadiya mencoba membantu mencari sepatunya Vivie yang hilang. Anak tersebut nama lengkapnya Vievi Ruldi Mufaidah. Tanpa disangka, sepatu itu ternyata ada di tempat sampah kelas regular. Kami mengabilnya dan mengangkat sepatu tersebut. Lagu We are the Champion serasa menjadi soundtrack dalam adegan kali ini. Tak ketinggalan balon beserta potongan – potongan kertas bak jatuh dari langit. Dengan kejadian tersebut, terdapat banyak hikmah yang kami dapat. Kami saling dekat dan akhirnya eng ing eng kami menjadi 3 sekawan.

_ _ _
Enam bulan telah berlalu.
               “ Sir… ke kantin yuk! “Ajak Vievi ketika bel istirahat telah berbunyi
               “ Ngapain?” jawabku masih berkutat dengan buku
               “ Kita telanjang bulat terus mandi deh pake kuah bakso bareng – bareng. Ya pastinya makan bakso dong, Sir!” timpal Vievi mulai geram.
               “ Ya udah. Tapi aku selesain 1 soal ini dulu ya!” pintaku memelas, wajar aku ndak begitu suka makan, tubuku yang cungkring kaya biting udah jadi bukti kongkret.
               “ Aduh Sir…,bisa bisa nanti wajahmu kotak kaya nasi kotak (lho apa hubungannya?) kalu kamu baca buku terus” tambah Nadiya yang sedari tadi diam
               “ Iya Sir, lagian perutku juga udah gak bisa dikompromi. Cacing – cacingnya udah pada goyang ngebor nih dari tadi.” Omel Vievi yang sudah tidak sabaran.
Tanpa menunggu pendapatku, mereka berdua menarik bukuku dan menyeretku ke kantin (jangan bayangin aku diseret kaya yang di pilm – pilm itu ya! Eh maksudku film – film, maklum orang ndeso lidahnya gampang kepleset. Dalam anganku masih membayangkan perkataan Vievi tadi, kalau Vievi aja cacingan badan segede gitu kalau ndak cacingan segede apa ya?
_ _ _
Tet.Tet.Tet
Tak terasa perut sudah kekenyangan, disulut pakai api pasti nanti meletus… Bagaimana tidak??? Perut aja gedenya udah segede bom. Pelajaranpun dimulai. Hari ini akan dibentuk kelompok pembuatan minibook PKn. Dan setiap kelompok terdiri dari lima orang. Sudah dapat dipastikan kelompokku terdiri dari aku, Nadiya, dan Vievi. Tapi.. kami masih kekurangan 2 orang ekor, eh maksudku 2 orang anak. Tak disangka ada yang menawarkan diri menjadi kelompok kami, seorang perempuan berkerudung, berkulit putih, cantikk deh pokoknya. Ia bernama Wida, Wida Sekar Ening itulah nama yang tercatat di Akta lahirnya. Satu orang yang lain namanya Gita, Yan Sagita Lourensiola itulah namanya. Ia anak yang baik dan bertanggung jawab, tapi ia anak populer, keren,gaul,dan fashionable yang jelas ndak sesuai sama kami. Jadi ia tak mungkin bertahan lama dengan kami. Ia tidak termasuk anggota De Kobochan, tapi ia adalah salah satu teman baikku di sweet PTE.
Sejak pertemuan demi pertemuan. Kami semakin lengket seperti lem glukol. Kemana – mana bersama. Mau pulang pun kami saling tunggu. Sampai suatu hari…..
“ Alhamdulillah…. Hari ini ulangan semester usai!!” kata Wida bersorak nan bersyukur
“ Kita jalan – jalan yuk!” kataku yang tiba – tiba nimbrung + muncul setelah ber jam – jam tertekun di ruang tes.
“ Eh kamu Sir, Udah selesai ngerjainnya?” kata Vievi berbasa – basi menanyaiku.
“ Ya udah dong Vie.. kalau belum, ngapain aku ndek sini.” Timpalku mencoba mengentahi
“Hehehe… iya yah…, oh ya sir  idemu tadi bagus juga lho!! “ Vievi mencoba mengalihkan pembicaraan.
“ Aku sih pengennya maen ke rumahmu Sir…, liat – liat sawah + maen ke sungai…J.” Kata Nadiya memberi pendapat setelah sedari tadi bungkam.
“ Aku setuju….” Teriak Wida dan Vievi hampir bersamaan.
“ oke…. Gimana kalau kita kerumahku lusa saja…, kalau besuk aku ndak bisa.” Sebenarnya, kalau mereka datang ke rumahku, rumahku harus bersih dulu, se enggak – enggaknya itu butuh waktu 1 hari untuk membersihkan rumahku yang super berantakan. Apalagi kamarku udah kaya pasar ketubruk pesawat aja….
Mereka pun akhirnya mengiyakan. Tapi tiba – tiba datang teman sekelasku yang bernama Puput. Wajahnya sembab, sepertinya ia baru saja menangis. Puput itu memang teman curhatnya Vievi, ia adalah salah satu anggota genk populer. Ia langsung saja menghamburkan tangisnya di depan Vievi. Untung waktu itu sekolah cukup sepi.  Ternyata ia curhat ke Vivie dan secara tidak langsung ke kita, tentang masalah tertentu, yang pasti big secret. Dari peristiwa itulah Puput merasa nyaman dengan kita, dan akhirnya kita menjadi 5 sekawan. Oh ya sampe lupa, Puput punya nama resmi yaitu Suhardina Dwi Putrisari. 

Taraaa…..terbentuklah De Kobochan. Itu singkatan dari nama bapak – bapak kami yang sedikit meksa, karena sebenarnya itu nama sebuah komik yang aku temukan di Saeroji saat nganterin Nadiya.
Kalian tahu De Kobochan itu singkatan apa hayo? Itu rahasia Cuma aku, Tuhan, dan empat sahabtku tercinta yang tahu (ini boong, banyak kok yang udah tau J). Kalau di pikir – pikir ini kan 5 sekawan, sepertinya lebih bagus kalu dinamakan Pandhawi? Bagaimana teman, hehehe aku bercanda kok. Selamanya akan tetap De Kobochan.
Namun seiring waktu berlalu, salah satu dari kami pergi mencari jati dirinya. Puput telah mulai jauh dari kami. Kami jarang pergi – pergi bersamanya. Kami memang telah merelakannya untuk mencari apa yang sesunngguhnya ia cari. Namun, Puput engkau tetap sahabat kami. Kami rindu saat – saat ada kamu. Tapi… terimakasih sudah mengisi hari – hari penuh warna antara kita.
_ _ _
3 tahun akan berlalu….
               Di setiap pertemuan pasti akan terjadi perpisahan. Sekarang kita sudah kelas IX, kini sibuk menghadapi berbagai ujian. Sebentar lagi memasuki lift masa paling indah, yaitu masa SMA. Begitulah kata orang – orang. Dimana kita belajar menjadi orang yang dewasa dan menambah tanggung jawab. Kalau mungkin kita tidak satu SMA, persahabatan kita harus tetap berjalan selamanya. Aku ingat, ketika kalian bermain ke rumahku yang serba ndeso. Bermain – main air ke sungai, ke sawah, melewati air dan masih banyak lagi yang tidak akan aku lupakan.
Vievi, Puput, Nadiya, Wida……….
I Love You so much.
Muach….

               The end

Baru Belajar lo.....................


hai temen................ aku baru belajar buat blog. buatnya di ruang TI sekolah,, Aku diajari Ine... temenku. ini posting ku yang pertama,,, Makasih yow!!!!!!
Copyright 2009 Inspirasi Inspirasi Mungil. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy | Blogger Templates | Instant Approval Credit Cards